#PBA2 - Psychology Capital

Psychology Capital atau yang lebih dikenal dengan PsyCap merupakan salah satu aliran dari Psikologi positif. Psikologi positif difokuskan pada fungsi manusia yang optimal sedangkan PsyCap dan Psychology organization behaviour merupakan aplikasinya di tempat kerja. PsyCap merupakan model konseptual dari pendekatan psikologi positif ditempat kerja yang dikenal dari konsep teori psychology organization behaviour (Luthan & Youssef, 2007). Psycology organization behaviour adalah studi dan aplikasi dari kapasitas psikologi dan kekuatan dari SDM yang berorientasi secara positif, dapat diukur, dikembangkan dan secara efektif dapat dikelola untuk meningkatkan kinerja pada organisasi masa kini (Luthans, 2002).

PsyCap sangat berpengaruh dengan berbagai aspek lingkungan kerja. PsyCap berfokus pada individu yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui kebijakan manajemen yang mendukung. Menurut Luthans, 2007, PsyCap merupakan keadaan positif seseorang yang terdiri dari karakteristik adanya kepercayaan diri dalam semua tugas, rasa optimisme, harapan dan kemampuan untuk bertahan dan maju ketika berhadapan dengan suatu masalah di tempat kerja.

PsyCap memiliki kontribusi sebagai konstruk dasar untuk mendukung terbentuknya gagasan-gagasan terkait modal ekonomi, human capital dan social capital. Ekonomi berkaitan dengan segala sesutu yang dimililki seseorang dan segala sesuatu itu yang dapat bertambah nilainya. Human capital berkaitan dengan segala sesuatu yang diri seseorang ketahui yang sesuai dengan kemampuannya. Lalu Social capital berkaitan dengan hubungan atau interaksi individu dengan individu lain. (Luthan & Youssef, 2007).

Luthan mengidentifikasi bahwa ada 4 dimensi atau aspek dari PsyCap, yaitu:
1. Resiliency, suatu bentuk kecakapan seseorang untuk terus berusaha pada suatu masalah bahkan suatu kegagalan. Dengan kata lain resiliency merupakan kemampuan untuk terus bertahan jika berhadapan dengan suatu tantangan dan selalu berusaha untuk mencari jalan keluarnya.
2. Self Efficiency, suatu bentuk kepercayaan pada diri sendiri untuk dapat menyelesaikan segala tugas maupun tantangan yang datang. Seseorang yang memilki rasa self-effiiciency yang tinggi akan menyukai tantangan dan percaya pada dirinya bahwa mereka akan menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.
3. Hope, suatu bentuk harapan seseorang akan dapat bertahan dan berhasil pada suatu tantangan atau tugas.
4. Optimism, sejenis keyakinan bahwa seseorang akan berhasil menghadapi tantangan itu dan menyelesaikannya dengan hasil yang baik. Seseorang yang memilki rasa optimism yang tinggi jika dihadapkan pada suatu kegagalan akan melihat kegagalan tersebut dari sisi positifnya. Mereka tidak melulu meratapi kegagalan tersebut tetapi berusaha mengevaluasinya dan berusaha kembali menghasilkan yang terbaik.



Referensi:
Luthans, F., & Youssed, C. M. (2004). Human, Social and Now Positive Psyhological Capital Management. Organizational Dynamics, 33, 143-160.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#PBIII - Kompetensi SDM PT. Djarum

Analisis Film Door to Door (2002)

#PBIII - Human Resources Management (Kasus)