#PBIII - Kompetensi SDM PT. Djarum
I.
Latar Belakang
Perjalanan bisnis PT. Djarum tidaklah mudah dan banyak
menuai kontroversi. Sebagai perusahaan yang memproduksi produk yang dianggap
masih kontroversial karena rokok dikaitkan dengan produk pembunuh. Pemerintah pun
memiliki tagline resmi untuk setiap
produk rokok “merokok membunuhmu”. Namun kondisi tersebut menjadikan PT. Djarum
berusaha untuk menggiring opini masyarakat agar perusahaan pembunuh menjadi
penyelamat. PT. Djarum melakukan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat untuk
masyarakat. PT. Djarum juga memberikan sumbangan yang sangat besar bagi APBN
dan juga membuka lapangan kerja yang cukup luas bagi masyarakat.
PT. Djarum merupakan perusahaan rokok nasional Indonesia yang
didirikan sejak 1951 dan memiliki visi “menjadi yang terbesar dalam nilai
penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia”. Dalam pemgembangannya
PT. Djarum memiliki nilai-nilai inti yang diterapkan di dalam perusahaan yaitu
fokus pada pelanggan, profesionalisme, organisasi yang terus belajar, satu
keluarfa dan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang sudah berkiprah selama
kurang lebih 68 tahun telah memperoleh banyak penghargaan diantaranya
penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahun 2002 (Zero Accident
Acknowlegment), kemudian pada tahun 2005 mendapat Bendera Emas: Pemberian
penghargaan untuk perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang baik bagi
perusahaan dengan produksi bersih).
PT. Djarum dinilai sangat memperhatikan seluruh elemen yang
terlibat dalam pencapaian dan kemajuan perusahaan, khususnya dalam hal ini adalah
karyawannya. Dilansir dari Suaramerdeka, PT. Djarum merupakan perusahaan
pertama yang menyelenggarakan uji kompetensi profesi bagi pekerja rokok di
Indonesia. Hasil tes uji kompetensi ini akan menjadi pegangan bagi karyawan dan
perusahaan untuk mengetahui potensi karyawan secara terukur yang didasarkan
pada SKKNI. SKKNI merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahun, keterampilan atau keahlian serta sikap kerja yang relavan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan. Bagi perusahaan, SKKNI sebagai sarana
pengelolaan perusahaan, prosedur operasi standar atau standard operating procedure (SOP), perekrutan dan penempatan,
sistem human resource development (HRD)
atau pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan program pelatihan, serta
promosi.” Bagi karyawan, bisa melihat peluang jenjang karir yang lebih baik,
peningkatan akses untuk berkembang, serta pengakuan atas kompetensinya.
II.
Kajian Pustaka
Karakteristik kompetensi biasanya meliputi kemampuan, pola
pikir dan performa yang baik. kompetensi juga biasanya dikenal sebagai alat
keputusan dan bukan sebagai alat untuk bertindak (Gilley, Gilley, Quatro, & Dixon, 2009). Serupa
dengan Amstrong (2006) mendefiniskan kompetensi sebagai kemampuan dan perilaku yang
diharapkan oleh perusahaan yang merepresentasikan performa bekerja.
Ada beberapa tipe kompetensi, kompetensi perilaku mengacu
pada kemampuan bekerja sama, komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan
keputusan. Kompetensi teknis, mengacu pada kemampuan individu itu sendiri
(pengetahuan dan kemampuan). NVQ/SNVQ kompetensi, mengacu pada standar minimum
yang mau dicapai dan aktivitas yang bisa diobservasi dan diukur. Level
kompetensi biasanya juga merepresentasikan skala dasar dalam diri seseorang
untuk berkompetensi berdasarkan pencapaian yang dicapai (pengetahuan,
kemampuan, perilaku, bakat, dan lain-lain).
Model HR kompetensi dibagi dalam beberapa bagian; talenta,
mengacu pada rencana pekerjaan, ketertarikan dalam suatu bidang, pengembangan
karyawan, manajemen turnover. Performa mengacu pada, keterikatan karyawan,
pergantian managemen, projek managemen dan performa managemen itu sendiri.
Kapabilitas perusahaan, berisi desain perusahaan, efektifitas perusahaan dan
pengembangan perusahaan. Platform, mengacu pada kompensasi, manfaat, kebijakan
managemen, sistem HR dan managemen vendor. Kreditibiltas, mengacu pada fokus
bisnis, pengaruh dan inisiatif (Gilley,
Gilley, Quatro, & Dixon, 2009).
Alasan mengapa perusahaan untuk menggunakan kompetensi,
pertama mengacu pada penilaian, pelatihan dan proses personalia lainnya akan
membantu meningkatkan kinerja karyawan; dan kedua, bahwa kompetensi menyediakan
sarana untuk mengartikulasi nilai perusahaan sehingga persyarakat mereka mampu
diwujudkan dalam praktik SDM (Armstrong, 2006).
III.
Metode
Peneliti menggunakan metode penelitian
deskriptif. Metode penilitan deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.
Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus
terhadap peristiwa tersebut (Dharma, 2008).
IV.
Analisis
Mengacu pada Amstrong
(2006) yang mendefiniskan kompetensi sebagai kemampuan dan perilaku yang diharapkan
oleh perusahaan yang merepresentasikan performa bekerja, PT. Djarum telah
melakukan dengan menguji kompetensi bagi pekerjanya yang hasilnya dapat merepresentasikan
performa kerjanya.
Ada beberapa tipe
kompetensi, salah satunya yang digunakan oleh PT. Djarum ialah kompetensi
teknis yaitu komptensi yang mengacu pada kemampuan
individu itu sendiri (pengetahuan dan kemampuan). Hasil dari uji kompetensi yang dilakukan PT.
Djarum kepada pekerjanya dapat digunakan pekerja untuk melihat peluang
jenjang karir yang lebih baik, peningkatan akses untuk berkembang, serta
pengakuan atas kompetensinya.
Uji kompetensi yang dilakukan PT. Djarum diharapkan dapat meningkatkan
kinerja pekerjanya dan dapat dijadikan sebagai cara untuk mencapai keberhasilan
dalam meraih tujuan perusahaa. Selain itu hasil dari uji kompetensi dapat digunakan untuk mengetahui potensi
karyawan secara terukur yang didasarkan pada SKKNI. Bagi perusahaan, SKKNI
sebagai sarana pengelolaan perusahaan, prosedur operasi standar atau standard operating procedure (SOP),
perekrutan dan penempatan, sistem human
resource development (HRD) atau pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan
program pelatihan, serta promosi.
Hal ini serupa dengan lasan mengapa perusahaan untuk
menggunakan kompetensi menurut Amstrong (2006), yaitu pertama mengacu pada
penilaian, pelatihan dan proses personalia lainnya akan membantu meningkatkan
kinerja karyawan; dan kedua, bahwa kompetensi menyediakan sarana untuk
mengartikulasi nilai perusahaan sehingga persyarakat mereka mampu diwujudkan
dalam praktik SDM.
V.
Kesimpulan
Banyak cara yang dapat dilakukan suatu perusahaan atau
organisasi untuk mencapai tujuannya. Salah satunya adalah melakukan uji komptensi
yang telah dilakukan PT. Djarum. Dengan melakukan uji kompetensi, perusahaan menjadi
mengetahui kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh pekerjanya. Dengan begitu
kemampuan dan potensi itu dapat dikembangkan dan dilatih sehingga berdampak baik
pula pada kinerja karyawan dan dapat mempercepat tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber:
Armstrong, M.
(2006). A handbook of human
resource management practice. Kogan Page Publishers.
Gilley,
A., Gilley, J, W., Quatro, S, A., & Dixon, P. (2009). The praeger handbook
of human resource management. USA: Preaeger Publishers
Kependidikan, D. T. (2008). Pendekatan, jenis,
dan metode penelitian pendidikan. Tersedia pada http://lpmpjogja.diknas.go.id/materi/fsp/2009-Pembekalan-Pengawas/25/
Kompetensi
karyawan diuji (18 Mei 2018). Retrieved from https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/86965/kompetensi-karyawan-djarum- diuji/
USA Information Resources
Management Association. (2012). Human Resources Management: Concepts,
Methodologies, Tools and Applications.
Komentar
Posting Komentar